Negara Indonesia yang menjuntai di garis Khatulistiwa membuat negara kepulauan ini memiliki iklim tropis yang hangat. Berbeda dengan negara-negara yang berada di utara maupun selatan garis Khatulistiwa dengan iklim empat musim, negara dengan iklim tropis hanya memiliki dua musim utama yaitu penghujan dan kemarau.
Oleh sebab itu, sejak zaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia bahkan sudah merancang rumah-rumah tradisional yang cocok dengan iklim tropis tersebut. Iklim tropis memiliki beberapa karakter khusus seperti curah hujan yang lebat, suhu rata-rata sepanjang tahun yang hangat, dan kelembaban yang tinggi.
Hingga kini, rumah dengan desain tropis masih menjadi tren yang layak diaplikasikan di Indonesia. Ada sedikit salah kaprah yang menyebut bila desain tropis sama dengan rumah berdesain modern dan minimalis. Namun, sebetulnya ada lima hal yang patut diperhatikan bila Anda ingin membuat rumah dengan desain tropis yang tepat.
1. Perhatikan volume atap rumah
Rumah berdesain tropis yang tepat memiliki volume atap rumah yang cukup luas. Seiring tren yang ada, atap rumah masa kini cenderung berbentuk rata sehingga ketinggian dari lantai dasar dapat optimal. Namun, ada beberapa peraturan daerah yang mengharuskan atap rumah berbentuk limasan, oleh karena itu bentuk atap rumah tetap dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tetap tampil modern.
2. Menerapkan konsep open space atau serba terbuka
Jangan khawatir bila arsitek mengajukan layout berkonsep open space bila Anda menginginkan desain rumah tropis. Konsep open space atau banyak bukaan ruang memang merupakan salah satu esensi penting dalam desain rumah tropis. Tujuannya adalah untuk mengatur sirkulasi udara sehingga kelembaban udara di dalam rumah dapat terjaga pada musim apapun. Masalah privacy, tentu arsitek rumah dan desainer interior memiliki solusi tersendiri yang akan memenuhi kebutuhan ruang privat penghuni.
3. Adanya kantung udara dan ventilasi alami
Udara memang menjadi faktor utama yang menjadi perhatian arsitek saat merancang rumah tropis. Salah satunya adalah dengan pengaturan susunan ruang demi ruang serta void yang akan mengalirkan udara di dalam maupun luar rumah. Bila Anda memiliki sedikit lahan lebih untuk taman maupun swimming pool, area tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kantung udara yang akan berhembus ke dalam rumah sehingga kesegaran tetap terasa dan berdampak pada penghematan listrik.
4. Lengkapi dengan unsur air
Tren arsitektur saat ini nampaknya sedang mengacu pada segala hal yang bernuansa tropis. Hal tersebut ditandai dengan permainan warna-warna pop yang ceria hingga pembuatan plunge pool hingga swimming pool di dalam rumah. Bila Anda tidak memiliki lahan yang cukup, unsur air tetap dapat dipertahankan dengan membuat kolam kecil di dalam rumah yang dapat ditutupi dengan lantai kaca serta mengandalkan desain lighting yang dramatis.
5. Penataan taman dan tanaman
Foto: dok. Archdaily, katamama
sumber : https://www.casaindonesia.com