Anak merupakan harta berharga bagi setiap orang tua. Dan kebahagian anak juga menjadi kebahagian orang tua. Maka, tak heran banyak orang tua yang berusaha untuk selalu bisa membahagiakan anaknya dengan memberikan apapun yang menjadi kesukaan sang buah hati, termasuk dalam urusan desain kamar tidur.
Menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar untuk istirahat, bermain dan belajar, maka kenyamanan kamar tidur anak perlu diperhatikan. Selain faktor pencahayaan dan pengudaraan alami, masih banyak faktor lain yang perlu Anda perhatikan untuk menciptakan kamar tidur yang nyaman buat si kecil.
Perhatikan PosisiTempat Tidur
Foto: Keamanan anak menjadi faktor penting. Posisi tempat tidur yang jauh dari jendela dan saklar listrik menjadi poin penting yang tak boleh terlupakan
Tak ada salahnya untuk melatih anak sejak usia balita untuk tidur sendiri. Ini untuk mengajarkan mereka untuk belajar mandiri sejak dini. Namun, perhatikan posisi tempat tidurnya. Jangan meletakkan tempat tidur anak di dekat jendela, pintu, maupun kamar mandi. Jauhkan dari colokan listrik dan tirai jendela. Dikhawatirkan, sang anak memegang saklar tersebut atau mencoba menggapai tirai pada jendela.
Memiliki Pagar Pelindung
Foto: Adanya pagar pelindung dapat meminimalisir bahaya anak jatuh ke level yang lebih rendah
Untuk tempat tidur anak yang model bertingkat, seperti di gambar ini, sang arsitek menambahkan pagar di bagian depan tempat tidur yang memiliki level lebih tinggi di banding kasur bawahnya. Lalu, bagian lantainya ditambahkan lagi karpet halus untuk melindungi si kecil jika jatuh. Orang tua pun merasa tenang meninggalkan si kecil di kamar tidur sendiri.
Menggunakan Kayu Parket
Foto: Selain aman buat kesehatan, penggunaan kayu parket juga aman untuk sang buah hati
Untuk pilihan pelapis lantai kamar tidur anak, sebaiknya hindari penggunaan keramik dan karpet. Pasalnya, anak-anak yang lebih suka bermain di lantai, dapat membahayakan kesehatan paru-parunya jika menggunakan keramik. Dan jika menggunakan karpet dapat berdebu menginggat kondisi cuaca di Indonesia. Kayu parket lebih aman untuk kamar tidur anak.
baca juga : Model Rak Tanaman Hias Unik
Beri Dekorasi yang Lucu
Foto: Kehadiran dekorasi berupa wallpaper atau wallsticker yang menjadi kesukaan anak Anda dapat membuatnya betah di kamar tidur
Daripada anak pergi ke mall atau bermain di luar rumah, ada baiknya buat ia merasa betah di rumah. Untuk itu, buat ruang privasinya yakni kamar tidur dengan desain dan hiasan yang menjadi kesukaannya. Percantik bagian headboard dan dinding-dinding dengan wallpaper dan wallsticker.
Memiliki Area Bermain
Foto: Manfaatkan salah satu sudut sisa kamar tidur anak Anda untuk area bermain. Lalu tambahan beberapa furnitur custom yang sesuai selera Anda dan sang anak
Selain dengan dekorasi yang cantik, cara lain agar anak betah di kamarnya adalah dengan memiliki area bermain. Seperti contoh desain di atas, salah satu sudut kamar tidur dimanfaatkan sebagai area bermain. Jangan lupa di sisi sampingnya tambahkan area penyimpanan untuk memudahkan si kecil bila ingin mengambil mainnya.
Gunakan Lantai Kasur agar Aman
Foto: Anak-anak cenderung lebih suka bergerak dan tak bisa diam. Akomodasi-kan hal tersebut dengan memberinya kasur lantai di kamar tidur-nya
Anda yang masih memiliki anak usia 1-2 tahun, sebaiknya jangan menggunakan kasur dengan level yang tinggi. Ini dapat melukainya jika terjatuh dan menyulitkanya untuk naik-turun sendiri. Jadi, lebih baik gunakan kasur lantai yang sudah diberikan alas agar si kecil lebih bebas bergerak dan berkreasi.
Gunakan Warna-Warna yang Lembut
Foto: Kamar tidur anak yang memiliki warna-warna alami seperti putih, abu-abu dan cokelat dapat membuat si kecil merasa tenang
Menurut psikolog tidak baik bagi seorang anak balita jika terlalu sering melihat warna-warna terang seperti merah, hijau dan biru. Kamar tidur anak sebaiknya diberikan sentuhan warna alam seperti putih, abu-abu dan cokelat agar si kecil tidak merasa lelah. Jika ingin memberikan sentuhan warna terang, lebih baik tidak pada area yang luas seperti dinding atau furnitur, melainkan pada mainan atau buku-buku yang ia baca.
sumber : blog.bluprin.com
Photo : Mario Wibowo